Khadam Nabawi

Khadam Nabawi

Nov 28, 2009

Demi Keredhaan-Nya

Demi Keredhaan-Nya
Mawlana Syaikh Nazhim Adil al-Qubrusi al-Haqqani

Apa yang Dia kehendaki, bererti apa yang akan diredhai-Nya. Lebih berhati-hatilah, agar kalian sesuai dengan keredhaan-Nya semata. Pada setiap tindakan dan perbuatan kalian, jagalah agar Allah redha pada kalian. Inilah puncaknya keimanan dan akhlak mulia. Tindakan seperti itu, walaupun mungkin dilihat orang, akan menjadi sempurna bila diniatkan hanya agar Allah swt redha pada kalian. Jangan pernah berfikir untuk menyenangkan orang. Jangan! Tidak akan pernah hal tersebut penting bagi kalian. Orang-orang yang pandai, mereka hanya meminta untuk menyenangkan Tuhannya dan demi keredhaan-Nya semata. Tujuan kita adalah untuk mencapai Hadirat Ilahiah Allah dan agar Dia redha dengan kita. Kita harus bersiap untuk itu dan kita harus melatih diri untuk melakukannya. Untuk mencapainya merupakan suatu kepercayaan yang harus kita tanggung, yang dianugerahkan Allah swt. Bila kalian dapat membuat Tuhan redha, bererti kalian telah meraih segalanya. Hal ini tidak dapat diukur dengan nilai kebendaan apapun. Bergegaslah menuju keredhaan Tuhan kalian.

Dua puluh empat jam berlalu dan apakah sesekali kalian berfikir bahawa kalian harus melakukan sesuatu untuk menyenangkan-Nya. Apakah kalian benar-benar memikirkannya? Seringkali kita tidak berhasrat untuk mencari dan memikirkan sesuatu yang khusus bagi Tuhan kalian hari ini. Memang kalian melakukan peribadatan yang rasmi, solat lima waktu; yang merupakan perintah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Berpuasa, suatu perintah; demikian pula dengan zakat. Namun di atas semua itu, apakah kalian duduk dan berfikir bahawa Dia melihat kalian dan mengharapkan sesuatu yang istimewa untuk-Nya. Agar Allah swt berfirman tidak hanya pada saat Hari Kebangkitan, namun berlaku setiap hari, “Wahai hamba-Ku, Aku redha padamu.” Kalian hendaknya memikirkan hal ini. Ini akan memberikan kehormatan pada kalian. Cubalah melakukan segala sesuatu untuk meraih redha Tuhan kalian. Cubalah untuk sentiasa membuat-Nya redha. Dia memang tidak memerlukan sesuatu yang menyenangkan dari para hamba-Nya, tetapi Dia senang bila hamba-Nya mencuba menyenangkan-Nya agar Dia senang kepada mereka. Dan Dia redha kepada kalian, bila kalian redha kepada-Nya. Siapa pun yang berusaha untuk membuat Tuhannya redha, pastilah dia akan senang; siapa pun yang melupakannya, dia akan dilupakan; siapa yang tidak lupa, dia tidak akan dilupakan! Telitikanlah hal ini.

Allah berfirman, “Wahai hamba-Ku, janganlah engkau melupakan Aku. Aku bersamamu, tetapi engkau tidak bersama-Ku.” Kemudian Dia berfirman, “Cubalah untuk bersama-Ku dan engkau akan menemukan sesuatu yang tidak engkau duga.” Mukjizat terbesar yang dianugerahkan kepada para hamba-Nya adalah kemampuan untuk pengabdian yang terus-menerus. Allah swt tidak suka bila seseorang melakukan sesuatu hari ini, kemudian esok harinya meninggalkannya. Atau beribadah untuk dua hari, lalu pada hari ketiga menjauhkan diri. Walaupun singkat, namun istiqamah, Allah akan menyenangi hamba tersebut. Kerana Allah ingin memberikan kasih-Nya secara terus-menerus kepada hamba tersebut. Selama Dia melihat hamba-hamba-Nya mencari-Nya dan mengharapkan keredhaan-Nya dan berusaha terus-menerus untuk melakukannya, maka hal tersebut akan berjalan terus. Memang Tuhan Yang Maha Kuasa meminta agar hamba-hamba-Nya selalu memohon berkah-Nya yang tidak berkesudahan. Penghambaan Ilahi merupakan penghambaan ke Hadirat-Nya, dan tidak pernah merupakan beban bagi kalian.

Kita hendaknya terus-menerus memohon berkah Allah. Bila kalian mempunyai banyak tangki air, tetapi kalian menutup semuanya, maka kalian tidak akan mendapatkan air. Kalau satu tidak ditutup, air akan selalu mengalir kepada kalian. Kita selalu bergelut dan memaksa untuk mempertahankan pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Walaupun kalian hanya mendirikan solat dua rakaat setiap harinya, atau mengulang seratus kali Laa ilaha Illallaah dan seratus kali shalawat, semua itu sentiasa membuat kalian terhubung dengan langit. Dengan demikian pastilah kalian mendapat berkah-Nya yang tidak berkesudahan. Tetapi bila kalian meninggalkannya dan menutup semua kerananya, maka kalian tidak akan menerima redha atau diberikan kesenangan lainnya oleh Tuhan kalian. Kerana kalian tidak membuat-Nya redha atau memohon redha-Nya dengan do’a-do’a yang demikian sederhana. Dia tidak akan membuat kehidupan kalian damai dengan kebahagiaan dan keredhaan. Maka berdasarkan hal ini, bila kalian ingin hidup damai dan penuh berkah, jalankanlah. Sedapat mungkin cubalah untuk berhubungan terus dengan Hadirat Ilahi melalui penghambaan kalian.

Allah memberikan lebih banyak dari Cahaya-Cahaya Syurgawi-Nya kepada para kekasih-Nya , Awliya yang merupakan hamba dari Hadirat Ilahi-Nya dan kepada orang-orang yang banyak bersujud kepada-Nya. Untuk memperbanyak solat di malam hari, diperlukan keinginan dan cinta dari lubuk hati kalian terhadap Tuhan kalian. (Termasuk perasaan hormat, harapan dan takut.) Juga diperlukan kearifan yang luar biasa. Apakah kalian fikir, sebuah kereta dapat bergerak tanpa bahan bakar? Jangan berdo’a untuk mendapatkan banyak nikmat syurga atau pertolongan dari Tuhan kalian. Jangan! Cubalah untuk membebaskan diri dari segala keinginan semacam itu. Cintailah Tuhan kalian dan mohonkanlah keredhaan-Nya. Bila Allah senang dengan perbuatan, sifat dan perilaku kalian, maka Dia akan membuat kalian bahagia. Bila tidak, kalian tidak akan bahagia. Sangatlah penting bagi seorang hamba untuk menjalani hidup yang membuat Allah redha kepadanya. Tidak semua jalan diterima oleh Allah. Tidak terhitung banyaknya jalan yang tak diredhai Allah . Dia tidak menyukai jalan yang ditempuh hamba yang tidak mengharapkan redha-Nya. Setiap jalan yang ditempuh semata-mata untuk redha Allah disukai dan diterima oleh Allah. Jadi jagalah agar semuanya hanya untuk keredhaan-Nya.

Allah selalu mengawasi semua tindakan dan keadaan hamba-hamba-Nya, dan wajib hukumnya bagi seorang hamba untuk memahami hal itu. Dia selalu melihat segala-galanya. Dia tidak pernah lengah! Siapa pun yang berusaha untuk mencapai-Nya dan berdo’a untuk lebih dekat kepada-Nya, dia akan menemukan jalan yang mudah ke Hadirat Ilahi. Dia akan diliputi oleh kebahagiaan. Bila kalian tidak suka untuk lebih mendekati-Nya, maka neraka akan meregut kalian. Sangatlah penting dalam kehidupan kalian untuk bertanya, mengetahui, lalu menjalankannya. Tanyakanlah kepada diri kalian, “Untuk apa aku diciptakan?” Yakini jawapannya, lalu penuhi ego kalian dengan tujuan itu. Meniatkan sesuatu untuk kehidupan dunia ini adalah tidak masuk akal. Mereka yang hidup untuk meraih keredhaan Penciptanya adalah orang yang jauh lebih pintar. Carilah setiap kesempatan untuk meraih sesuatu yang membawa kalian lebih dekat dengan Hadirat Ilahi. Semoga Allah membuat kalian mencapai kejayaan membuat Tuhan kalian redha pada kalian. Cubalah untuk meraih keredhaan-Nya, agar Dia redha dengan kalian. Bila seseorang redha dengan Tuhannya, maka segalanya akan menyenangkannya. Dan bila seseorang tidak pernah membuat Tuhannya redha, maka semuanya akan memusuhinya dan semua musuh akan mencuba mengenyahkannya.

Allah berfirman, “Aku akan redha denganmu, bila engkau redha kepada-Ku.” Yang diucapkan kepada Nabi Musa as di Gunung Sinai 4000 tahun yang lalu mudah saja, “Bila engkau bahagia dengan-Ku, Aku bahagia denganmu. Bila engkau mencintai-Ku, Aku mencintaimu.” Ini merupakan kebijakan yang berlaku sepanjang masa. Kita bersyukur kepada Allah untuk kesihatan kita, tempat berteduh untuk hidup, mendapat sandang dan pangan, mempunyai wang dan kenderaan. Tidak ada alasan untuk mengeluh. Kita lalu berkata, “Wahai Tuhanku, kami redha kepada-Mu.” Tetapi bagaimana sikap kita kalau segalanya tidak begitu bagus, bila Tuhan memberi kita kemiskinan atau penyakit, kita juga harus redha kepada-Nya. Bila mendapat beban atau kesukaran apapun kita harus mengatakan, “Wahai Tuhan kami, kami bersyukur, segala pujian bagi-Mu dan aku adalah hamba-Mu.” Pada saat-saat sulit seperti itu, akan mudah dibezakan apakah kalian redha dengan Allah, atau tidak. Memang mudah untuk mengatakan bahawa kita redha kepada Tuhan, kalau semua dalam keadaan baik. Kalau muncul kesukaran dan kalian masih tetap redha kepada-Nya, itu petanda bahawa Dia juga redha kepada kalian. Itulah makna dari wahyu yang diturunkan kepada Nabi Musa as.

Bergegaslah untuk bersujud bila kalian ingin agar Tuhan kalian redha kepada kalian dan bila kalian ingin menjamin suatu pengakhiran yang selamat. Cubalah sebaik mungkin untuk tidak membangkang dan janganlah kalian lengah, tetapi tetaplah untuk waspada. Sedikit saja kalian lengah, itu dapat menjerumuskan kalian ke lembah yang dalam, terbuang dari Hadirat Ilahi. Sediakan diri untuk menyenangkan Allah atau menyenangkan ego kalian. Tidak ada jalan ketiga. Semua hak adalah hanya untuk Allah saja dan setiap saat hanya untuk-Nya, bukan untuk ego kalian. Setiap tarikan nafas adalah untuk Allah, dan bukan untuk ego kalian. Jadi tidak tersisa apa-apa untuk ego kalian! Tingkat tertinggi dari Iman dalam hidup manusia adalah memberikan keputusan akhir terutama kepada Tuhan kalian dan mengatakan, “Aku ini hanya untuk-Mu Ya Allah dan semua yang kulakukan adalah hanya untuk-Mu. Setiap saat untuk meraih redha-Mu dan setiap perbuatanku hanya untuk-Mu, wahai Tuhan kami. Untuk menyenangkan-Mu.” Sampai saat itu kita tidak pernah akan hidup dengan baik. Setiap hari saat memulai langkah, saat kalian menginjakkan kaki kalian di tanah, katakanlah, “Wahai Tuhanku, aku melangkah untuk-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Dengan Pertolongan Ilahiah-Mu, bila Engkau redha kepadaku, maka aku dapat melawan egoku dan memindahkan gunung-gunung yang tinggi.”

Benar, dengan Pertolongan Allah, kalian dapat berbuat apa saja dan semuanya dapat kalian lakukan dengan mudah. Jadi awasilah langkah kalian. Setiap hari, langkah demi langkah, perbaiki langkah kalian untuk meraih redha Allah. Cubalah sediakan diri kalian untuk redha dan keredhaan Allah. Hal ini adalah untuk selamanya. Apa saja yang kalian lakukan, lakukan demi keredhaan-Nya. Lalu Dia akan membahagiakan kalian. Dia menyukai hal ini. Bila Samudera Rahmat-Nya meliputi kalian dari segenap penjuru, kalian bagaikan ikan dalam lautan, tidak ada tempat yang kering, kalian berada dalam kedamaian yang sempurna. Melarikan diri dari limpahan berkah dan Samudera Rahmat-Nya bagaikan melarikan diri dari lembah hijau dengan limpahan air ke suatu padang pasir yang asing. Begitulah yang kita kerjakan, menjauhkan diri dari aliran cahaya.

Semua yang ada di dunia telah diperintahkan Tuhan Yang Maha Kuasa untuk membahagiakan kalian dan bukan untuk menyusahkan kalian. Apapun yang kita perlukan, pastilah telah tersedia di depan kita, jadi kalian tidak perlu mengejar apapun. Allah berfirman, “Mereka adalah hamba-hamba-Ku dan mereka pasti redha dengan segala yang datang dari segala penjuru. Redhalah kepada-Ku, dengan demikian Aku pun redha denganmu. Tidak ada satu pun yang dapat menyusahkan atau membuatnya sedih. Tidak ada. Yang ada hanya kebahagiaan.”

Wa min Allah at Taufiq
Pautan Zawiyah Johor Bahru

No comments:

Post a Comment